Minggu, 02 Januari 2011

Anak Kecil Sering Nangis Beresiko Mati

Bocah Dilarang Menangis untuk Hindari Kematian

Bocah Dilarang Menangis untuk Hindari KematianMenangis identik dengan perilaku anak kecil. Takut, lapar, sakit selalu bikin anak kecil menangis. Tapi bocah Inggris 3,5 tahun tidak boleh menangis sepanjang hidup karena bisa berisiko menyebabkan kematian. Menangis bagi Tianna Lewis McHugh sama saja dengan bunuh diri.

Tianna harus berusaha keras untuk tidak menangis karena menangis bisa memicu napas berhenti. Tianna sudah menderita penyakit ini selama 2 tahun. Orangtuanya, Ceri Lewis dan Andy McHugh setiap hari dan setiap saat harus berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan Tianna tidak menangis.

Tianna pertama kali terdiagnosa penyakit Reflex Anoxic Seizure (RAS) ketika berusia 18 bulan. Penyakit ini membuatnya seperti orang meninggal ketika mendapatkan serangan tersebut. Saat terjadi serangan kulitnya berubah menjadi pucat, tubuhnya menegang, jantungnya berhenti berdetak dan napasnya pun berhenti.

Ceri Lewis (23 tahun) yang bekerja sebagai resepsionis hotel di Wrexham, Wales Utara, merasa histeris saat pertama kali melihat putrinya menunjukkan gejala-gejala RAS. Sang ibu langsung mengangkat Tianna dan mendapati si bocah menangis yang sedetik kemudian Tiana tampak seperti telah meninggal.

"Kulit Tianna berubah pucat, bibir dan sekitar matanya berwarna biru serta bola matanya berputar ke belakang. Seketika tubuhnya menegang dan punggungnya melengkung, saya pikir dia sudah mati," ujar Ceri Lewis, seperti dikutip dari News.com.au.

Andy, sang ayah pun langsung mencoba untuk menyadarkan putrinya dengan meletakkan mulutnya di mulut sang putri serta menutup hidungnya untuk membuat napas buatan. "Setelah lima sampai enam kali napas buatan Tianna mulai bisa menarik napas kembali dan menangis dengan bola mata yang hampir keluar," ujar sang ayah.

Saat itu juga Tianna langsung dibawa ke ruang gawat darurat Wrexham Maelor Hospital, tapi dokter tidak dapat mendiagnosa apa penyakit Tianna. Dua minggu kemudian serangan tersebut datang kembali dan berlangsung hingga 2 jam yang membuat Tianna harus berjuang keras untuk hidup. Saat itu dokter mengatakan jika terlambat membawanya dalam waktu 10 menit saja, Tianna bisa meninggal atau menderita kerusakan otak serius.

Beruntungnya Tianna bisa dibawa pulang kembali setelah dirawat selama 4 hari, dan dokter mulai menyadari bahwa Tianna mengalami Reflex Anoxic Seizure. Mulai saat itu jika dilihatnya Tianna ingin menangis, maka orangtuanya harus mengibaskan air di wajahnya untuk membuatnya tenang dan terhindar dari shock. Selama 2 tahun ini kedua orangtuanya sangat berhati-hati agar tidak membuat Tianna shock, terluka atau ketakutan yang bisa memicunya untuk menangis.

"Dia anak yang hiperaktif, banyak bicara, ceria dan berkembang dengan baik untuk seusianya. Bagi kami dia adalah seorang malaikat kecil dan penyakit ini akan membuat kami lebih menghargai dan mencintai dirinya," ujar Ceri Lewis.

Reflex Anoxic Seizure biasanya terjadi karena terhambatnya pasokan darah ke otak. Penyakit ini bukanlah epilepsi atau serangan napas yang tertahan. Reaksi ini terjadi karena adanya rangsangan yang tidak terduga seperti rasa sakit, takut, khawatir bisa juga karena udara yang terlalu panas atau dingin saat mandi. Faktor pemicu ini bisa menyebabkan jantung berhenti berdetak atau secara dramatis melambat.

Diperkirakan 8 dari 1.000 anak-anak usia prasekolah menderita penyakit ini. Anak yang paling banyak menderita penyakit ini adalah usia 6 bulan hingga 2 tahun, namun bisa juga menyerang saat remaja atau dewasa.

Cara simple Panjang Umur

Mendengkur Bisa Perpanjang Umur

Mendengkur Bisa Perpanjang UmurPenelitian terbaru di Israel mengklaim bahwa mendengkur justru bisa memperpanjang angka harapan hidup. Temuan kontroversial ini berasal dari studi yang dilakukan para peneliti dari Israel.

Studi yang melibatkan 600 partisipan berusia di atas 65 ini menemukan, risiko kematian dini pada orang-orang dengan sleep apnea (mendengkur) tingkat sedang 50% lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak memiliki sejarah sleep apnea.

Studi juga menunjukkan, risiko kematian dini pada mereka yang menderita sleep apnea parah setara dengan kelompok pengontrol yang sehat.

Penyebab dibaliknya adalah perhentian suplai oksigen dan darah ke organ yang berlangsung secara konstan (akibat henti nafas) menguatkan jantung dan otak. Artinya, jika terjadi serangan jantung atau stroke, maka tubuh bisa menanganinya lebih baik.

Menurut peneliti, cara menangani kondisi ini pada orang lanjut usia perlu diperiksa kembali. Sleep apnea bisa menyebabkan saluran udara di tenggorokan jatuh, sehingga mengentikan suplai udara selama sekitar 10 detik. Sebagian besar perhentian ini, terjadi di malam hari. Tetapi orang jarang mengingatnya karena mereka hanya terbangun selama beberapa detik saat terjadi henti nafas.

Bunyi dengkuran diproduksi ketika otot-otot di hidung, mulut dan tenggorokan rileks saat tidur. Masalah dengkuran ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk posisi tidur, kelebihan berat badan, hidung tersumbat, serta postur fisik seperti langit-langit lunak yang besar atau uvula (jaringan yang menggantung di belakang mulut) panjang.

Selain itu, alkohol juga bisa memperburuk dengkuran. Alkohol akan menyebar ke seluruh area tubuh dan memperlambat respon otak, menyebabkan otot-otot lebih rileks dibandingkan normal. Tambahan relaksasi terhadap otot ini akan menyebabkan oropharynx jatuh dan memicu dengkuran.

Apakah mendengkur harus dibiarkan saja? Ketua Sleep Research Centre di Loughborough University Professor Jim Horne, seperti dikutip dari Dailymail mengatakan, "Dengkuran berat lebih baik ditangani daripada dibiarkan, meskipun dianggap bisa memperpanjang hidup."

Hasil penelitian ini jelas berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya yang menyakini mendengkur berbahaya bagi kesehatan. Mendengkur yang diikuti dengan henti nafas (sleep apnea) dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, stroke, serangan jantung serta peningkatan risiko kecelakaan mobil dan kecelakaan kerja.

Jogging Apa Perlu ???


Jogging adalah salah satu bentuk olahraga yang dilakukan dengan cara berjalan atau lari-lari kecil. Jogging termasuk olahraga yang murah meriah dan bisa dilakukan oleh siapapun. 

Namun, mempunyai manfaat begitu besar bagi kesehatan tubuh, khususnya organ otak.
Hal ini dibuktikan oleh para peneliti Jerman. Para peneliti yang terdiri atas para ahli saraf di Universitas Ulm di Jerman sebelumnya mempunyai hipotesa bahwa jogging mampu membuat otak menjadi lebih encer dalam berpikir. Berangkat dari sana, kemudian mereka melakukan penelitian terhadap para pecandu jogging selama beberapa minggu. Para peneliti menemukan bukti bahwa saat kaki menginjakkan tanah atau jalan beraspal, ternyata konsentrasi dan 
memori visual pejogging meningkat.

Para sukarelawan yang diteliti itu harus menyelesaikan sesi jogging dua kali 30 menit selama sepekan dan setelah selesai ber-jogging mereka menjalani sejumlah tes yang sulit yang sifatnya mengasah otak. Dalam tes tersebut, terlihat bahwa meskipun memori para jogger terhadap angka mengalami peningkatan tipis, namun kemampuan mengingat gambar dan kemampuan umum lainnya untuk menyelesaikan tugas-tugas tes yang bersifat visual.

Untuk memastikan hasil kesimpulan itu, kemudian peneliti memisah kelompok sukarelawan yang melakukan jogging itu menjadi dua kelompok, di mana satu kelompok diminta melanjutkan olahraga mereka sedangkan yang satu diminta istirahat. Hasilnya adalah, kelompok yang sudah menghentikan jogging dan yang tetap ber-jogging diminta lagi untuk melakukan tes. Dari situ diketahui bahwa akurasi respons mereka terhadap tugas-tugas tes visual itu menurun dibandingkan dengan mereka yang tetap melanjutkan jogging.
 
Peneliti itu belum memberikan penjelasan mengapa para jogger itu lebih cerdas, tetapi psikolog Sanna Stroth mengatakan kuncinya adalah di wilayah hippocampus dari otak yang bertanggungjawab atas sejumlah fungsi memori. Aktivitas diyakini meningkatkan produksi sel-sel hippocampus baru dan sekaligus melindungi yang sudah ada. Itulah mengapa jogging sangat berguna bagi ingatan kita.


Manfaat dari Berlari dan Jogging

Manfaat dari Berlari dan JoggingBerlari atau jogging adalah cara yang baik untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Tidak hanya latihan kardiovaskular yang bagus, tetapi juga membantu untuk memperkuat dan denyut nada otot seseorang. Nah, beberapa manfaat dari jogging adalah membakar kalori dan lemak, meningkatkan kekuatan jantung, meningkatkan pencernaan, menangkal depresi, dan menguatkan seluruh otot dan meningkatkan kepadatan tulang di kaki, pinggul, dan punggung.

Seperti kebanyakan hal, semakin sering Anda berlari dan intensitasnya juga semakin tinggi, semakin banyak manfaat yang akan Anda peroleh. Sebagai contoh, dalam sebuah studi terhadap individu-individu yang berlari lebih dari 50 mil setiap minggu akan mempunyai lebih banyak jumlah kolesterol yang baik dan mengalami jauh lebih besar penurunan lemak tubuh, kadar trigliserida, dan ancaman penyakit jantung daripada orang-orang yang berlari kurang dari 10 mil setiap minggu. Selain itu, pelari yang berlari lebih banyak dari itu akan mengalami penurunan tekanan darah tinggi hampir 50%. Mungkin juga pelari-pelari tersebut menggunakan obat untuk menurunkan kolesterol atau tekanan darah.

Hal ini juga telah dicatat selama beberapa tahun terakhir bahwa dengan berlari atau jogging yang berlebihan bisa beresiko menjadi tegang sampai ke lutut dan pergelangan kaki. Namun, ini sering dapat dihindari dengan sepatu lari yang baik sesuai dengan jenis kaki.

Jadi jika Anda menginginkan tubuh Anda mendapatkan manfaat dari latihan-latihan, berjalan atau joging adalah cara yang hebat untuk Anda laksanakan. Semoga bermanfaat.